English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Halal Bihalal, Idul Fitri, Minal 'Aidin wal Faizin Dalam Tafsir Al-Qur'an

Halal Bihalal, Idul Fitri, Minal ‘Aidin wal Faizin Dalam Tafsir Al-Qur’an. Al-Quran adalah kitab rujukan untuk memperoleh petunjuk dan bimbingan agama. Ada tiga cara yang diperkenalkan ulama untuk memperoleh pesan-pesan kitab suci itu. Pertama, melalui penjelasan Nabi saw, para sahabat beliau, dan murid-murid mereka. Hal ini dinamai tafsir bir-riwayah.

Halal Bihalal, Idul Fitri, Minal 'Aidin wal Faizin Dalam Tafsir Al-Qur'an



Kedua, melalui analisis kebahasaan dengan menggunakan nalar yang didukung oleh kaidah-kaidah ilmu tafsir. Ini, dinamai tafsir bid-dinyah. Ketiga, melalui kesan yang diperoleh dari penggunaan kosa kata ayat atau bilangannya, yang dinamai tafsir bir-riwayah.

Kajian ini akan mencoba mencari substansi halal bihalal melalui Al-Quran dengan menitikberatkan pandangan pada cara yang ketiga.

Tulisan ini akan berpangkal pada beberapa istilah yang lumrah digunakan dalam konteks halal bihalal, yaitu Idul Fitri, halal bihalal, dan Minal ‘Aidin wal-Faizin.

 
IDUL FITRI
Kata ‘Id terambil dari akar kata yang berarti kembali, yakni kembali ke tempat atau ke keadaan semula. Ini berarti bahwa sesuatu yang “kembali” pada mulanya berada pada suatu keadaan atau tempat, kemudian meninggalkan tempat atau keadaan itu, lalu kembali dalam arti ke tempat dan keadaan semula.

Apakah keadaan atau tempat semula itu?

Hal ini dijelaskan oleh kata fithr, yang antara lain berarti asal kejadian, agama yang benar, atau kesucian.

Dalam pandangan Al-Quran, asal kejadian manusia bebas dari dosa dan suci, sehingga ‘idul fithr antara lain berarti kembalinya manusia kepada keadaan sucinya, atau keterbebasannya dari segala dosa dan noda, sehingga dengan demikian ia berada dalam kesucian.

Dosa memang mengakibatkan manusia menjauh dari posisinya semula. Baik kedekatan posisinya terhadap Allah maupun sesama manusia.

Jika hamba-hamba-Ku (yang taat dan menyadari kesalahannya) bertanya kepadamu tentang Aku, sesungguhnya Aku dekat, dan memperkenankan permohonan jika mereka bermohon kepada-Ku (QS Al-Baqarah [2]: 186).

Kesadaran manusia terhadap kesalahannya mengantarkan Allah mendekat kepadanya. Pada gilirannya, hal itu akan menyebabkan manusia bertobat. Perlu diingat, bahwa tobat secara harfiah berarti kembali.

Walau bukan kembali dalam konteks memohon ampun, namun dapat diperoleh kesan dari firman-Nya yang menyatakan “Jikalau kamu kembali Kami pun akan kembali” (QS Al-Isra’ [l7]: 8), bahwa Allah selalu rindu akan kembalinya manusia kepada-Nya.

Hadis Nabi saw pun menjelaskan bahwa Allah berfirman antara lain : “Apabila hamba-Ku mendekat kepada-Ku (Allah) sejengkal, Aku mendekat kepadanya sehasta. Bila ia mendekat kepada-Ku sehasta, Aku mendekat kepadanya sedepa. Bila ia datang kepada-Ku dengan berjalan, Aku akan datang menemuinya dengan berlari.” (HR Bukhari dari Anas bin Malik).

Kegembiraan Allah itu tercermin dari hadis Rasulullah saw yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Anas bin Malik, bahwa Rasulullah saw bersabda : “Allah lebih gembira karena tobatnya seseorang”.

Dalam konteks hubungan manusia dengan sesamanya, dapat ditarik kesan dari penamaan manusia dengan kata al-Insan. Kata ini –menurut sebagian ulama– terambil dari kata uns yang berarti senang atau harmonis. Sehingga dari sini dapat dipahami, bahwa pada dasarnya manusia selalu merasa senang dan memiliki potensi untuk menjalin hubungan harmonis antar sesamanya.

Dengan melakukan dosa terhadap sesama manusia, hubungan tersebut menjadi terganggu dan tidak harmonis lagi. Namun manusia akan kembali ke posisi semula (harmonis) pada saat ia menyadari kesalahannya, dan berusaha mendekat kepada siapa yang pernah ia lukai hatinya.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa idul fltri mengandung pesan agar yang merayakannya mewujudkan kedekatan kepada Allah dan sesama manusia. Kedekatan tersebut diperoleh antara lain dengan kesadaran terhadap kesalahan yang telah diperbuat.

HALAL BIHALAL
Kata halal dari segi hukum diartikan sebagai sesuatu yang bukan haram; sedangkan haram merupakan perbuatan yang mengakibatkan dosa dan ancaman siksa.

Hukum Islam memperkenalkan panca hukum yaitu wajib, sunnah, mubah, makruh dan haram. Empat yang pertama termasuk kelompok halal (termasuk yang makruh, dalam arti, yang dianjurkan untuk ditinggalkan). Nabi saw bersabda, “Abghadu al-halal ila Allah, ath-thalaq” (Halal yang paling dibenci Allah adalah pemutusan hubungan suami-istri).

Jikalau halal bihalal diartikan dalam konteks hukum, sebaiknya kata halal pada konteks halal bihalal tidak dipahami dalam bihalal pengertian hukum.

Dalam Al-Quran, kata halal terulang sebanyak enam kali. Dua di antaranya pada konteks kecaman, yaitu:

Katakanlah, “Terangkanlah kepadaku tentang rezeki yang diturunkan Allah kepadamu, lalu kamu jadikan sebagiannya haram dan (sebagiannya) halal. Apakah Allah telah memberikan izin kepadamu ataukah kamu mengada-adakan saja terhadap Allah?” (QS Yunus [10]: 59).

Janganlah kamu mengatakan terhadap apa yang disebut-sebut oleh lidahmu secara dusta, “Ini halal dan ini haram”, untuk mengada-adakan kebohongan terhadap Allah. Sesungguhnya orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah tidaklah beruntung. (Itu adalah) kesenangan sementara yang sedikit, dan bagi mereka siksa yang pedih (QS Al-Nahl [16]: 116-117).

Kesan apakah yang dapat diperoleh dari ayat ini? Paling tidak, terdapat kecaman terhadap mereka yang mencampurbaurkan antara yang halal dan yang haram. Jika yang mencampurbaurkan saja telah dikecam dan diancam dengan siksa yang pedih, lebih-lebih lagi orang yang seluruh aktivitasnya adalah haram.

Empat halal lainnya yang tersebut dalam Al-Quran mempunyai dua ciri yang sama, yaitu
a. Dikemukakan dalam konteks perintah makan (kulu),
b. Kata halal digandengkan dengan kata thayyibah (baik).

Perhatikan ketiga ayat berikut

Kulu mimma fil ardhi halalan thayyiban (Makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi) (QS Al-Baqarah [2]: 168)

Wakulu mimma razaqakamullah halalan thayyiban… (Dan makanlah makanan yang halal lagi baik, dari apa yang Allah telah rezekikan kepadamu) (QS Al-Ma-idah [5]: 88)

Fakulu mimma razaqakumullahu halalan thayyiban (Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezeki yang telah diberikan Allah kepadamu) (QS An-Nahl [16]: 114)

Kata makan dalam Al-Quran sering diartikan “melakukan aktivitas apa pun.” Ini agaknya disebabkan karena makan merupakan sumber utama perolehan kalori yang dapat menghasilkan aktivitas. Dengan demikian, perintah makan dalam ayat-ayat di atas bermakna perintah melakukan aktivitas, sedangkan aktivitasnya tidak sekadar halal, tetapi juga harus thayyib (baik). Jika dikembalikan pada empat jenis halal yang diperkenalkan oleh hukum Islam, maka yang makruh tidak termasuk dalam kategori halalan thayyiban.

Al-Quran menyatakan secara tegas cinta Allah (Innallaha yuhib) sebanyak delapan belas kali, yang dapat dirinci sebagai berikut:

Masing-masing sekali untuk at-tawabin (orang yang bertobat), ash-shabirin (orang-orang sabar) dan shaffan wahida (orang yang berada dalam satu barisan/kesatuan).

Masing-masing dua kali terhadap al-mutawakkilin (orang yang berserah diri kepada Allah) dan al-mutathahirin (orang-orang yang menyucikan diri).

Masing-masing tiga kali terhadap al-muttaqin (orang yang bertakwa) dan al-muqsithin (orang yang berlaku adil), dan lima kali terhadap al-muhsinin.

Kesan yang ditimbulkan oleh angka-angka itu paling tidak mengisyaratkan bahwa sikap yang paling disenangi oleh Allah adalah al-muhsinin (orang-orang yang berbuat baik terhadap mereka yang pernah melakukan kesalahan). Hal ini sesuai sekali dengan perintah Al-Quran untuk melakukan perbuatan halal yang baik, tidak sekadar perbuatan halal (boleh), tetapi tidak menghasilkan kebaikan.

Dalam Al-Quran surat Ali-’Imran ayat 134 diisyaratkan tingkat-tingkat terjalinnya keserasian hubungan.

Mereka yang menafkahkan hartanya, baik pada saat keadaan mereka senang (lapang) maupun sulit, dan orang-orang yang menahan amarahnya, dan memaafkan orang-orang yang bersalah (bahkan berbuat baik terhadap mereka). Sesunguhnya Allah menyukai mereka yang berbuat baik (terhadap orang yang bersalah).

Di sini terbaca, bahwa tahap pertama adalah menahan amarah, tahap kedua memberi maaf, dan tahap berikutnya adalah berbuat baik terhadap orang yang bersalah.

MINAL ‘AIDIN WAL FAIZIN
Salah satu ucapan populer dalam konteks Idul Fitri ada Minal ‘Aidin wal Faizin.

Kata-kata “Minal Aidin wal Faizin” adalah penggalan sebuah doa dari doa yang lebih panjang yang diucapkan ketika kita selesai menunaikan ibadah puasa yakni : “Taqabbalallahu Minna Wa Minkum Wa Ja’alanallahu Minal ‘Aidin Wal Faizin” yang artinya “Semoga Allah menerima (amalan-amalan) yang telah aku dan kalian lakukan dan semoga Allah menjadikan kita termasuk (orang-orang) yang kembali (kepada fitrah) dan (mendapat) keberuntungan (kemenangan)”.

Sehingga arti sesungguhnya dari “Minal Aidin wal Faizin” adalah “Semoga kita termasuk (orang-orang) yang kembali (kepada fitrah) dan (mendapat) keberuntungan (kemenangan)”.

Dari segi bahasa, minal ‘aidin dapat diartikan dengan “(semoga kita) termasuk orang-orang yang kembali”. Kembali di sini dimaksudkan kembali kepada fitrah manusia, yaitu “asal kejadiannya” atau “kesucian”. Bisa juga berarti “agama yang benar”.

Setelah berlalunya Ramadhan, bulan untuk mengasah dan mengasuh jiwa dengan berpuasa, kita saling berharap bisa kembali ke asal kejadian kita, kembali ke dalam keadaan yang suci seperti saat kita dilahirkan dulu, serta bisa kembali mengamalkan ajaran agama yang benar.

Sedangkan kata al-faizin adalah bentuk jamak dari faiz, yang berarti orang yang beruntung. Kata ini terambil dari kata fauz yang berarti keberuntungan. Dalam konteks dan maknanya, ayat-ayat yang menggunakan kata fawz, seluruhnya (kecuali dalam QS 4: 73), berarti “pengampunan dan keridhaan Allah SWT serta kebahagiaan surgawi”. Karena itu, Wal faizin hendaknya dipahami sebagai harapan dan doa, semoga kita termasuk orang-orang yang memperoleh keberuntungan berupa memperoleh ampunan dan ridha Allah swt sehingga kita semua mendapat kenikmatan surga-Nya.

Penghuni surga adalah orang-orang yang beruntung (QS. Al-Hasyr [59]: 20).
Barangsiapa yang dijauhkan –walaupun sedikit– dari neraka, dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh dia telah beruntung (QS Ali ‘Imran [3]: 185).

Jadi, minal ‘aidin wal faizin adalah doa untuk kita semua, agar kita dapat kembali menemukan jati diri kita dan agar kita bersama memperoleh keberuntungan berupa ampunan, ridha, dan kenikmatan surgawi.

MENEGAKKAN JIHAD DENGAN MEMBERANTAS KEMISKINAN

Anjar Nugroho
Puji syukur sangat layak disanjungkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan nikmat, karunia dan hidayah-Nya kepada kita. Nikmat yang tiada batas, karunia yang berlimpah ruah, dan hidayat yang mengalir deras mencurah dalam kehidupan kita yang selalu rindu untuk dekat dengan Sang Kekasih Sejati, Allah SWT. Kita bersyukur pula, bahwa pada hari ini ada kesempatan yang telah diberikan kepada kita, untuk dapat menikmati indahnya ber-Idul Fitri dalam kebersamaan sanak saudara, kerabat dan sahabat serta seluruh kaum muslimin yang bertebaran di penjuru dunia.

Salawat dan salam semoga tetap tercurah kepada sosok pemimpin umat sepanjang masa, yang perilaku dan sifat-sifatnya sungguh sangat layak untuk menjadi teladan, dialah Rasul pilihan dan Nabi terpercaya, Muhammadd SAW. Kiprah beliau yang telah membebaskan ummat dari belenggu jahiliyyah, menghantarkan Islam sebagai agama pada kemuliaan di dunia, kita hargai setinggi-tingginya dengan senantiasa bershalawat sebagaimana Allah dan para Malaikat pun bershalawat kepada beliau.

Sidang jama’ah Shalat Id rahimakumullah….

Hari raya Idul Fitri selalu kita sambut dengan penuh suka cita, karena inilah saatnya kita menemukan kembali diri kita yang fitri atau suci, setelah satu bulan penuh kita curahkan diri kita dalam ibadah puasa dan ibadah-ibadah lainnya dengan ikhlas dan sungguh-sungguh. Manusia fitri adalah manusia yang kembali pada posisi di mana hati selalu tertambat kepada Allah karena teringat dengan perjanjian agung dengan Sang Khaliq, sebagaiman terekam dalam Q.S. al-A’raf: 177:

“Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): “Bukankah Aku Ini Tuhanmu?” mereka menjawab: “Betul (Engkau Tuban kami), kami menjadi saksi”. (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: “Sesungguhnya kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap Ini (keesaan Tuhan)”

Ayat tersebut memberi gambaran bahwa manusia ketika masih di alam ruh telah bersaksi bahwa Allah adalah satu-satunya Rabb. Inilah perjanjian awal manusia dengan Allah, untuk menegaskan sikap ketauhidan manusia sekaligus untuk menunjukkan karakter asli manusia yang fitri.

Kembali kepada manusia yang fitri, tentu merupakan kebahagiaan bagi kita, dan itu kita rayakan dalam kesempatan Idul Fitri kali ini. Adalah wajar jika merayakan dengan penuh suka cita dan wajah ceria, tetapi yang paling penting adalah bagaimana kita dapat terus mempertahankan kesucian kita sampai Allah berkehendak memanggil kita, dan kita kembali kepada-Nya dengan kondisi nafsul muthmainnah (jiwa yang damai).

Hadirin yahdikumullah…..

Tanpa bermaksud mengurangi rasa bahagia kita dalam kesempatan ini, perlu kami ingatkan bahwa beberapa waktu yang lalu, ketika masih dalam suasana Ramadhan, kita dikejutkan dengan datangnya musibah gempa bumi yang menimpa saudara-saudara kita di Jawa Barat. Sebagai bagian dari sesama saudara Muslim atau sesama anak bangsa, kita turut bersedih dan berbela sungkawa. Hampir bisa dipastikan mereka yang terkena musibah itu tidak bisa merayakan Idul Fitri dengan suka cita yang penuh, karena baru saja kehilangan orang-orang yang dicintai, rumah sebagai tempat tinggal dan harta benda yang lain. Untuk itu dalam kesempatan ini, kita patut berdoa, mudah-mudahan mereka selalu diberi ketabahan dan kesabaran.

Beberapa waktu sebelum memasuki Ramadhan, kita juga dikejutkan dengan peristiwa pemboman hotel JW Marriot dan Rizt Carton yang menewaskan dan melukai banyak orang. Peristiwa pemboman itu perlu kami singgung di sini, karena banyak pihak lantas mengkait-kaitkan peristiwa itu dengan Islam hanya karena pelakunya adalah orang Islam dan melakukan itu karena terdorong oleh semangat jihad Islam.

Apakah betul bahwa Islam memang mengajarkan jihad menurut versi para pelaku bom itu? Jihad disebut di dalam al-Qur’an paling tidak sebanyak 80an kali, yang kemudian diartikan sebagai berjuang. Asli kata jihad adalah ja-ha-da (bersunggung-sungguh), sehingga jihad dimaknai sebagai kesungguhan untuk memperjuangkan agama Allah, sebagaimana tercantum dalam Q.S. al-Hujarat: 15

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang yang percaya (beriman) kepada Allah dan Rasul-Nya, Kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjuang (berjihad) dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah. mereka Itulah orang-orang yang benar.”

Atau dalam Q.S. al-Ankabut: 69
“Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) kami, benar- benar akan kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan kami. dan Sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.”Kalau kita perhatikan dua ayat di atas, dapat kita pahami bahwa jihad itu mempunyai makna sangat penting bagi umat Islam. Kemajuan dan kemunduran Islam sangat dipengaruhi oleh kesungguhan berjihadnya umat Islam atau tidak. Hanya saja yang perlu dipahami di sini bahwa, apakan jihad itu mesti harus dimaknai perang, dalam arti perjuangan fisik melawan pihak lain (musuh Islam)?

Berperang sediri disebut dalam al-Qur’an sebanyak 57 kali. Berperang (qital) adalah bentuk operasional dalam wilayah sempit dari jihad. Jihad pada masa Rasulullah lebih banyak dilakukan melalui jalur peperangan karena secara nyata musuh-musuh Islam juga sedang melawan umat Islam secara fisik (perang), sehingga wajar jika kemudian Rasulullah mengajak kaum Muslimin untuk melawan (jihad, qital) kaum kafir secara fisik pula (berperang).

Sidang jama’ah shalat Ied yang berbahagia….

Umat Islam sekarang, khususnya yang berada di Indonesia, sedang bukan berhadapan dengan musuh Islam yang memegang senjata untuk memusuhi Islam. Sehingga sangat salah besar jika kita pun harus menggunakan cara-cara kekerasan untuk melaksanakan jihad fi sabilillah. Dalam situasi kita sekarang, jihad harus dimaknai secara lebih luas dan menyeluruh. Jihad itu adalah bagaimana dakwah Islam bisa dirasakan sebagai rahmat bagi umat manusia secara keseluruhan. Rasulullah sendiri hakekatnya adalah memperjuangan Islam secagai agama rahmatan lil’alamin, sebagaimana termaktub dalah Q.S. al-Anbiya’: 107

“Dan tiadalah kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.”
Dan mari kita perhatikan ayat berikut (Q.S. an-Nisa’: 75)
“Mengapa kamu tidak mau berperang di jalan Allah dan (membela) orang-orang yang lemah baik laki-laki, wanita-wanita maupun anak-anak yang semuanya berdoa: “Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami dari negeri Ini (Mekah) yang zalim penduduknya dan berilah kami pelindung dari sisi Engkau, dan berilah kami penolong dari sisi Engkau!”.

Akan lebih pas jika kata-kata ”qathiluna” dalam ayat itu dimaknai menyantuni, dan bukan berperang sebagaimana makna aslinya. Penyantunan terhadap kaum mustadh’afin berupakan bagian penting dari jihad fi sabilillah. Bukankan Allah juga telah berfirman dalam Q.S. al-Ma’un:

“Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?Itulah orang yang menghardik anak yatim, Dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin.Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat,(yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya,Orang-orang yang berbuat riya,,Dan enggan (menolong dengan) barang berguna”

Kaum Muslimin Rahimakumullah…

Kemiskinan yang melanda sebagian umat Islam berakibat pada lemahnya kemampuan umat Islam untuk dapat mengenyam pendidikan, sehingga umat menjadi bodoh. Kemiskinan dan kebodohan adalah dua keping mata uang yang saling kait mengait. Karena miskin maka menjadi bodoh, karena bodoh maka menjadi miskin.

Untuk itu, kemiskinan dan kebodohan adalah musuh paling nyata yang harus dihadapi umat Islam sekarang ini. Betapa kemiskinan dan kebodohan telah membuat umat Islam tidak lagi menjadi khairu ummah tetapi justru menjadi umat yang terpinggirkan. Jihad melawan kemiskinan dan kebodohan adalah bagian dari perang suci yang dijamin surga oleh Allah, sebagaimana firman-Nya dalam Q.S. ash-Shaf: 11-12

” (yaitu) kamu beriman kepada Allah dan RasulNya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagimu, jika kamu Mengetahui. Niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; dan (memasukkan kamu) ke tempat tinggal yang baik di dalam jannah ‘Adn. Itulah keberuntungan yang besar.”

Untuk itu, para jama’ah shalat Ied yang berbahagia, pada perayaan lebaran kali ini, marilah kita mengoreksi kesalahan pemahaman sebagian umat Islam, bahwa jihad itu harus dilakukan dengan cara-cara kekerasan. Justru sangat merugikan umat Islam, khususnya, dan bangsa Indonesia umumnya, jika hal itu yang dilakukan. Pemberantas kemiskinan, menyantuni anak yatim, menolong sesama saudara yang sengsara, memberi beasiswa pendidikan kepada anak keluarga tidak mampu, adalah jihad yang sesungguhnya, dalam kondisi umat Islam saat ini. Semoga Allah senantiasa memberi kekuatan kepada kita untuk selalu berjihad di jalan-Nya.

Hadirin yang berbahagia…

Ini barangkali renungan kita di sela-sela kita merayakan idul fitri sehingga hari raya kita tetap menjadi lebih bermakna. Maka marilah kita berdo’a kepada Allah SWT, semoga Allah memasukkan kita ke dalam hamba-hambaNya yang pandai bersyukur, mentaati perintahnya dan menjauhkan kita dari adzab dan siksanya yang sangat pedih.

Kumpulan SMS Ucapan Selamat Idul Fitri

Kesempurnaan hanya milik Allah
Segala khilaf dan salahku tak terelakkan
Hanya pintu maaf yang ku harap di hari yang Fitri ini
Minal Aidin Wal Faizin

Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Taqabbalallau minna wa minkum
Allaahumma taqabbal yaa kariim
Selamat hari raya idul fitri
Mohon maaf lahir dan batin

Assalamualaikum…
Saya haturkan selamat idul fitri
Mohon maaf atas segala salah
yang banyak saya sengaja atau tidak selama ini
baik yang bersifat lahir maupun batin
Semoga kita jadi lebih baik
AMIN!

Ketupat udah dipotong
Opor udah dibikin
Nastar udah di meja
Kacang udah digaremin
Gak afdhol kalo gak Minal Aidin wal Faizin
Taqobalallahu minna wa minkum

Faith makes all things possible
Hope makes all things work
Love makes all thinkgs beautiful
May you have all of those three
Happy Iedul Fitri

Tenggelamnya surya ratapi berakhirnya Ramadhan
Hening mencekam songsong kesucian
Taqoballallohu minna wa minkum, maaf semua khilafku
Mari kita minta ampunan-Nya

Melati semerbak harum mewangi
Sebagai penghiasi di Hari Fitri
SMS ini hadir pengganti diri
Ulurkan tangan silaturahmi
Selamat Idul Fitri

Minal aidzin wal faidzin, Mohon maaf lahir bathin
Semoga persahabatan kita terus langgeng meski tak bisa bersua
Thanks for all

Jika langkahku membekas lara
Kataku merangkai dusta
Lakuku menoreh luka
Dari jeritan lubuh bathinku
Dengan ketulusan hatiku
Ku mohonkan maaf lahir bathinku

Mata kadang salah melihat
Mulut kadang salah berucap
Hati kadang salah menduga
Maafkan segala kekhilafan
Mohon maaf lahir dan batin
Selamat hari raya Idul Fitri
Maafin ya…

Aku mohon maaf atas segala kesalahanku
Baik yang disengaja maupun yang tidak
Yang besar maupun yang kecil
Yang masih ingat maupun yang sudah lupa

Tiada gembira yang menggelora
Tiada senang yang mengangkasa
Selain kita telah kembali pada fitrah dan ampunanNya
Taqaballahu mina wa minkum
Selamat Idul Fitri, Minal Aidzin Wal Faizin
Mohon maaf lahir dan batin

Time 2 pray, 2 think, 2 remember, 2 love
2 share smile, 2 shake hand, 2 gether
Wishing u, all muslim wal muslimah all over the world
a blessed Eid Al Fitr
Minal Aidzin Wal Faidzin

Semoga menjadi jiwa yang fitri teriring doa
Taqaballahu minna waminkum, taqabbal ya karim
ja’alannallahu waiyakum minal aidin wal faizin walmaghfurin

Beningkan hati dengan dzikir
Cerahkan jiwa dengan cinta
Lalui hari dengan senyum
Tetapkan langkah dengan syukur
Sucikan hati dengan permohonan maaf
Met Hari Raya Idul Fitri
Taqabballahu minna wa minkum
Minal Aidzin Wal Faidzin
Mohon Maaf Lahir dan Batin

Allahu Akbar, Ied Al Fitri is approaching
Let’s embrace it with pure heart
From the bottom of my heart,
I would like to ask an apology
Minal Aidzin Wal Faidzin

One day before Ied, I wanna say
Forgive my sins,
may our earts purified from all mistakes,
Happy Iedul Fitri, Minal Aidzin wal Faidzin

Kalau saja di hari lalu tergores sebait kata salah
atau mungkin sepenggal laku yang bila
Aku berharap semoga di hari yang fitri ini
terbuka pintu maaf bagiku
“Minal Aidin Wal Faidzin”

Satukan tangan satukan hati
Itulah indahnya silaturahmi di hari kemenangan
Kita padukan keikhlasan untuk saling memaafkan
Selamat Hari Raya Idul Fitri, Mohon Maaf Lahir Batin

Kata telah terucap, tangan telah tergerak, prasangka telah terungkap
Tiada kata kecuali “saling maaf” jalin ukhuwah
dan kasih sayang raih indahnya kemenangan hakiki
Selamat Hari Raya Iedul Fitri

Berdayung sampan sambil berdiri, hendak memancing si ikan patin
Dalam kesucian idul fitri ku mohon maaf lahir dan batin
Selamat menyambut hari raya Idul Fitri, mohon maaf lahir dan batin

Takbir menggema mengagungkan Sang Khalik
Ramadhan berkilau berkah berganti
Syawal bertabur kemenangan
Taqaballahu minna waminkum
Taqaballahu ya karim
Met Idul Fitri yee

Fren, aku minta maaf atas semua kesalahan yang aku lakukan
Semoga Allah mengampuni dosa-dosa kita
Minal aidin wal faidzin, sepurano yo
Semoga kita sukses, oke?

Sebelum Ramadhan pergi
Sebelum Idul Fitri datang
Sebelum operator sibuk
Sebelum SMS pending mulu
Sebelum pulsa habis
Dari hati ngucapin “Minal Aidin Wal Faidzin”

Dari waktu 00.00, ketika awan masih putih,
saat air masih jernih, hati masih bersih,
manusia malah berlomba-lomba menggores noda
Mari kembali ke waktu 00.00
“Minal ‘aizin wal faizin”

Sepuluh jari tersusun rapi…
Bunga melati pengharum hati…
SMS dikirim pengganti diri…
Memohon maaf setulus hati…
Mohon maaf lahir dan batin, met idul fitri…

untukmu seorang yang sangat ku sayangi
demi matahari dan sinarnya di pagi hari
demi bulan apabila ia mengiringi
demi siang apabila ia menampakkan diri
demi malam apabila ia menutupi
demi langit dan seluruh binaannya
demi bumi serta yang ada di hamparannya
demi jiwa dan seluruh penyempurnaannya
Sesungguhnya Allah mencintai orang yang selalu mensuci hatinya
dan merugilah orang yang selalu mengotori hatinya
Mohon Maaf Lahir Bathin, Selamat Berhari Raya Idul Fitri

Jika hati sejernih air, jangan biarkan ia keruh
jika hati seputih awan, jangan biarkan ia mendung
jika hati seindah bulan, hiasi ia dengan iman
Mohon maaf lahir dan batin

Takbir, tahmid, dan tahlil berkumandang
menghantarkan gema hati tuk memohon ampunan kepadaNya
kepada sesama umatNya
tulus ikhlas dari lubuk sanubari yang terdalam
Selamat Idul Fitri Minal Aidin Wal Faidzin
Mohon maaf atas segala kesalahan dan kekhilafan

MTV bilang, “Kalo mo minta maaf gak usah nunggu lebaran”
Orang bijak bilang, “Kerennya kalo minta maaf duluan”
Ust. Jefri bilang, “Orang cakep minta maaf gak perlu disuruh”
Kyai bilang, “Orang jujur gak perlu malu untuk minta maaf”
Jadi karena merasa anak nongkrong yang keren, jujur, cakep, dan baek
Ya gue ngucapin minal aidin wal faizin,
mohon maaf lahir dan batin

Mawar berseri di pagi hari
pancaran putihnya menyapa nurani
SMS dikirim pengganti diri
Selamat Idul Fitri, Mohon Maaf Lahir Batin

No body.. body perfect WiHout S!n
Nothink Day w!thout night
Mr. mAmat Selling News peaper
MEt lebaran aja yeee
mohon maaf lahir batin…

Tiada hari tanpa kesalahan,
tiada hati yang tidak memaafkan
Dosa adalah manusiawi,
Ikhlas adalah iman
Selamat idul fitri,
mohon maaf lahir dan batin

Menyambung kasih merajut cinta
Beralas ikhlas beratap doa
Semasa hidup bersimbah khilaf dan dosa,
Berharap dibasuh maaf
Selamat Idul Fitri

Ramadhan telah usai, namun semangat ramadhan smoga slalu ada di hati
Gema takbir tlah dikumandangkan, Minal aidzin wal faidzin
Maaf atas segala kesalahan baik sengaja atau tak sengaja

Ijinkan saya bersajak…
Untuk LISAN yang tak terJAGA
Untuk JANJI yang terABAIKAN
Untuk HATI yang berPRASANGKA
Untuk SIKAP yang meNYAKITKAN
Di hari yang FITRI ini,
dengan TULUS HATI saya mengucapkan
MAAF LAHIR & BATIN
Semoga ALLAH selalu membimbing kita
Bersama di jalanNYA

The holy and beautiful Syawal will come soon
There is no proper word to welcome it
Except the word of pray and forgiveness
My Majesty, if you forgive all my fault
And hope your worship accepted by Allah
he God of Merciful and the Beneficent

Reset khilaf atau restart hati?
Asal jangan di-shut down
Sedikit error bisa diperbaiki
Asal jangan hang
Mohon maaf lahir dan batin

Bryan Adams said, “Please forgive me…”
Rio Febrian said, “Ooo.. maaf, maafkan diriku…”
Ruben Studdard said, “Well, this is my sorry for 2004.”
Yuni Shara said, “Mengapa tiada maaf bagiku.”
Elton John said, “Sorry seems to be the hardest word.”
Mpok Minah said, “Maaf… bukannya saya gak ngerti… bukannya saya gak sopan…”
I said, “Minal aidin wal faizin…”

Sayup terdengar takbir berkumandang
Tanda Ramadhan akan lewat
Ampunan diharap, barokah didapat
Taqobalallahu minna wa minkum
Mohon maaf lahir dan batin

Ramadhan telah surut
Hari yang Fitri telah terbit
Maaf ku mohonkan agar hati bersih dari dosa
Minal Aidin wal Faizin

Jangan Lupa ya Download takbiran H. Muammar ZA. dan pindahkan ke hp kamu. untuk mendownload Klik Disini Bersihkan Hati

Keajaiban Dunia Sempena Kelahiran Rasulullah


Oleh Anisah Bahyah Hj. Ahmad
Kelahiran Nabi Muhammad s.a.w. pada 12 Rabiulawal, Tahun Gajah di Mekah al-Mukarramah sebagai pembuka rahmat di pelosok alam semesta. Kelahiran baginda menjadi seribu satu tanda bahawa baginda akan menjadi utusan terakhir dalam menyampaikan risalah Islam. Ia merupakan peristiwa utama dalam sejarah Islam.

Baginda mempunyai kelebihan luar biasa, bukan sahaja dilihat dalam konteks sebelum kelahirannya tetapi dalam konteks semasa dan selepas dilahirkan. Peristiwa luar biasa ini disebut sebagai Irhas.

Irhas bermaksud satu perkara luar biasa bagi manusia yang normal dan hanya diberikan kepada bakal nabi. Irhas dikategorikan kepada tiga:

1] Irhas yang dinyatakan di dalam kitab yang tidak boleh diubah atau dipinda.

2] Alamat-alamat kerasulan yang dibuktikan melalui perkhabaran daripada orang alim melalui ilham dan sebagainya.

3] Kejadian luar biasa yang berlaku semasa kelahiran Nabi Muhammad s.a.w.

Sehubungan itu, masih ramai masyarakat Islam yang sebenarnya tidak mengetahui peristiwa di sebalik kelahiran baginda. Ini kerana masih banyak lagi rahsia yang belum tersingkap. Oleh itu penulis terpanggil untuk menyingkap kembali peristiwa di sebalik kelahiran baginda Junjungan Besar s.a.w.

Sebenarnya banyak keajaiban yang berlaku sebelum kelahiran Nabi Muhammad s.a.w.

## Pertama, semasa Rasulullah s.a.w. berada di dalam kandungan bundanya, Aminah, beliau tidak merasa susah sebagaimana dialami oleh ibu-ibu yang hamil. Kehamilannya disedari melalui perkhabaran malaikat yang datang kepadanya ketika beliau sedang tidur. Malaikat mengatakan bahawa beliau telah mengandungkan seorang Nabi dan Penghulu kepada seluruh umat manusia. Selain itu kehamilannya ditandai dengan haidnya terputus dan berpindahnya cahaya daripada wajah Abdullah ke wajahnya.

## Kedua, ketika Nur Muhammad masuk ke dalam rahim Aminah, Allah memerintahkan malaikat supaya membukakan pintu syurga Firdaus dan memberitahu semua penghuni langit dan bumi. Tanah-tanah di persekitaran kawasan tersebut yang kering menjadi subur, pohon-pohon kayu rimbun dan berbuah lebat. Begitu juga haiwan-haiwan di darat dan di laut sibuk membincangkannya.

## Ketiga, peperangan tentera bergajah yang disebut di dalam al-Quran surah al-Fil, datang menyerang kota Mekah. Ia diketuai oleh tentera bergajah dengan menunggang seekor gajah besar bernama Mahmudi. Apabila mereka hampir sampai ke tempat tersebut, gajah-gajah itu berhenti dan berundur dengan izin Allah. Namun demikian, sekumpulan burung Ababil datang menyerang dan menghancurkan mereka sebagaimana yang disebut di dalam al-Quran. Peristiwa ini amat menakjubkan dan diriwayatkan dalam kitab-kitab sejarah.

## Keempat, Aminah turut mengalami mimpi yang menakjubkan. Beliau menadah tangan ke langit dan melihat sendiri malaikat turun dari langit. Ia diumpamakan kapas putih yang terapung di angkasa. Kemudian malaikat tersebut berdiri di hadapannya. Ia berkata ``Khabar bahagia untuk saudara, wahai ibu daripada seorang nabi. Putera saudara itu menjadi penolong dan pembebas manusia. Namakan dia Ahmad.''

Semasa kelahiran Nabi Muhammad s.a.w., Aminah ditemani Asiah dan Maryam. Dalam hal ini ia merupakan satu isyarat bahawa Nabi Muhammad lebih tinggi darjatnya daripada Nabi Isa dan Musa. Keadaan ini diterangkan dalam kitab Taurat dan Injil bahawa akan datang seorang nabi pada akhir zaman. Semasa baginda dilahirkan, bondanya menyaksikan nur atau cahaya keluar dari tubuh badan baginda. Cahaya tersebut menyinari sehingga ke Istana Busra di Syria.

Ia dilihat seolah-olah seperti anak panah bagaikan pelangi sehingga dari jauh kota-kota tersebut dapat dilihat. Ada juga yang berpendapat bahawa cahaya itu datang dan menerangi seluruh dunia. Ini dapat dijelaskan oleh sumber-sumber Arab yang paling awal yang menyatakan bahawa suatu cahaya terpancar dari rahim Aminah apabila baginda dilahirkan.

Aminah sendiri melihat baginda dalam keadaan terbaring dengan kedua tangannya mengangkat ke langit seperti seorang yang sedang berdoa. Kemudian bondanya melihat awan turun menyelimuti dirinya sehingga beliau mendengar sebuah seruan ``Pimpinlah dia mengelilingi bumi Timur dan Barat, supaya mereka tahu dan dialah yang akan menghapuskan segala perkara syirik''.

Selepas itu awan tersebut lenyap daripada pandangan Aminah. Setengah riwayat menyatakan nabi dilahirkan dalam keadaan memandang ke arah langit sambil meletakkan tangannya ke tanah sebagai tanda ketinggian martabatnya daripada semua makhluk.

Dikatakan juga pada malam kelahiran baginda, berhala-berhala yang terdapat di situ mengalami kerosakan dan kemusnahan.

Menurut riwayat daripada Abdul Mutalib, ``Ketika aku sedang berada di Kaabah, tiba-tiba berhala jatuh dari tempatnya dan sujud kepada Allah. Lalu aku mendengar suara dari dinding Kaabah berkata, ``telah lahir nabi pilihan yang akan membinasakan orang kafir dan mensucikanku daripada berhala-berhala ini dan akan memerintahkan penyembahan Yang Maha Mengetahui.''

Selain itu di tempat yang lain pula satu goncangan berlaku di mahligai Kisra dan menyebabkan mahligai tersebut retak, manakala empat belas tiang serinya runtuh. Keadaan ini merupakan di antara tanda -tanda keruntuhan kerajaan tersebut.

Namun, api di negara Parsi yang tidak pernah padam hampir selama 1000 tahun telah padam dengan sendirinya. Api tersebut merupakan api sembahan orang-orang Majusi yang dianggap sebagai tuhan. Peristiwa itu amat mengejutkan orang Parsi. Dalam waktu yang sama, pada malam kelahiran baginda, Tasik Sava yang dianggap suci tenggelam ke dalam tanah.

Setelah baginda lahir, tembakan bintang menjadi kerap sebagai tanda bahawa pengetahuan syaitan dan jin mengenai perkara ghaib sudah tamat.

Dalam riwayat yang sahih dan masyhur, ketika baginda diasuh oleh ibu susunya iaitu Halimatus Sa'diah, ladang-ladang Halimah kembali menghijau setelah mengalami kemarau.

Begitu juga binatang ternakan seperti kambing mengeluarkan susu yang banyak. Selain itu, Nabi tidak pernah diganggu walaupun oleh seekor lalat termasuk juga pakaian baginda. Halimah dan suaminya juga beberapa kali melihat tompokan awan kecil di atas kepala melindungi baginda daripada panas matahari.

Ketika berusia empat tahun, sedang baginda bermain-main dengan saudara susuannya, tiba-tiba datang malaikat mendekati baginda iaitu malaikat Jibril dan Mikail.

Lalu membelah dada baginda dan mengeluarkan segumpal darah dan mencuci gumpalan darah itu dengan salji. Ada yang meriwayatkan bahawa gumpalan darah itu dicuci di dalam bejana emas dengan air zam-zam, lalu diletakkan semula di tempatnya. Hal ini jelas diterangkan dalam surah Insyirah ayat 1 : “Bukankah Kami telah melapangkan dadamu (wahai Muhammad)? “

Berdasarkan peristiwa tersebut jelaslah kelahiran Nabi Muhammad s.a.w. mempunyai keistimewaan tersendiri. Ini kerana baginda adalah khatamun nubuwwah, penutup segala nabi.

Perkara-perkara luar biasa ini telah membuktikan kepada kita kemuliaan baginda di sisi Allah, sekali gus sebagai bukti kerasulannya. Di samping itu, bukti-bukti tersebut juga dijelaskan di dalam kitab kitab terdahulu seperti kitab Taurat, Zabur dan Injil sebagai rasul yang terakhir.

Muhammad Saw. slogannya adalah senyuman

Di zaman Yang Penuh tekanan DENGAN Masyarakat Penyakit-Penyakit murah jiwa, Manusia sangat membutuhkan senyuman, senyuman seperti Yang Telah di praktekkan oleh Muhammad Saw. Wajah-Wajah Kepada Yang Telah beriman Kepada risalahnya.

Rasulullah melihat. Yang murah para pengikutnya beriman kepadanya murah Yang menekuni ajarannya terhindar Dari keletihan Hidup tekanan masayarakat murah, murah mereka terhindar Dari Krisis-Krisis kejiwaan Yang menyebabkan Susahnya Kehidupan Manusia, beliau murah alinea pengikutnya mendapatkan kebahagiaan murah ketentraman hati.

Senyum adalah salah Satu syi'ar Muhammad melihat. Dalam, Segala tindakannya, di mana beliau memandang kecuali DENGAN Tidak senyuman, senyumannya manis Menghapus kepedihan Yang Orang Yang menemuinya, murah Mengobati luka Orang Yang menemaninya.

Dari Abdullah bin Harits mengatakan: "Aku Tidak Pernah Melihat seorangpun BANYAK Tersenyum Dari Rasulullah".

Akan tetapi Rasulullah saw. Tidak Keluar Dari Batas-Batas Etika murah Kemuliaan DENGAN BANYAK Tertawa terbahak-bahak Akan tetapi beliau Tersenyum DENGAN Penuh Etika murah terhormat.

Dari Abdullah bin Harits Berkata: "Rasulullah saw. Tidak Pernah Tertawa kecuali Tersenyum ". (HR. Tirmidzi).

Artinya beliau Tertawa DENGAN Sederhana Tanpa Membuka mulutnya lebar-bahak terbahak murah Yang Tidak Sesuai Etika Yang Baik DENGAN murah Kemuliaan.

Doa Mohon Ilmu, Rezeki, dan Kesehatan

Tidak salah jika orang mengatakan bahwa kesehatan itu mahal harganya. Ketika kita sakit, pasti kita mau mengeluarkan uang berapapun untuk sembuh. Mulai dari berkonsultasi ke dokter, membeli obat, membayar biaya rumah sakit, dan sebagainya. Bahkan ada yang sampai mengeluarkan biaya berlipat-lipat untuk berobat di luar negeri asalkan penyakitnya bisa sembuh. Sayangnya, ketika sehat kita sering lupa bahwa kesehatan itu sendiri merupakan kenikmatan dari Allah. Karena itu, marilah kita senantiasa mensyukuri nikmat tersebut.Doa berikut ini merupakan permohonan agar dikarunia kesehatan, rezeki, dan juga ilmu yang bermanfaat.

Bacaan Doa Mohon Ilmu, Rezeki, dan Kesehatan

“Allaahumma innii as’aluka ‘ilman naafi’an wa rizqan waasi’an wa syifa’an min kulli daa’in”

Ya Allah, aku mohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang luas, dan penawar (kesembuhan) dari segala penyakit. (H.R. Thabrani)”


Ferrari World Theme Park di Abu Dhabi: Taman hiburan terbesar yang tercakup di dunia!

Dimulai di kota Abu Dhabi dalam menarik perhatian (setelah keheningan yang berlaku di Dubai) melalui berbagai proyek khusus, termasuk proyek akan melihat hari ini Dunia Theme Park Ferrari:
Dunia Ferrari adalah taman hiburan terbesar yang diadakan di gedung tertutup di dunia, terletak di Yas Island, dekat kota Abu Dhabi di atas lahan seluas 200.000 meter persegi di bawah satu atap! 

 Dirancang dengan gaya eksterior Ferrari GT klasik, menampilkan atap warna klasik merah (atribut Ferrari), dan logo kuda strikethrough terkenal "Squidra Ferrari," yang terbesar di dunia adalah 66 meter lingkar.

Perusahaan mengatakan bahwa pembentukan struktur eksternal butuh 14 bulan dan jumlah pekerja yang bekerja pada proyek lebih dari 4.500 pekerja (hari)!
Dan rumah dunia Ferrari lebih dari dua puluh permainan yang berbeda, termasuk permainan roller coaster tercepat untuk kendaraan di dunia (Roller Coaster) 



Ini terdiri dari permainan dari dua model untuk mobil saya, Ferrari F430, mengakomodasi masing-masing dari empat orang, dan permainan dimulai peluncuran dua mobil bersama-sama pada ras yang sama pada kecepatan hingga 240 km, dalam rangka untuk memberikan penumpang perasaan berada di sebuah mobil Ferrari di lintasan balap, Formula 1, tetapi di udara! 



DOA setelah shalat faRdhu

Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya diwaktu pagi dan petang. Dialah yang memberi rahmat kepadamu dan malaikat-Nya (memohonkan ampunan untukmu), supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya (yang terang). Dan adalah Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman.
(Q.S. Al Ahzab, 33 : 42-43)

1. Apabila Rasulullah SAW berpaling dari shalatnya, maka beliau :
a. Membaca Istighfar 3 X
b. Membaca dzikir berikut :

اللهم أنت السـلام ومنك السلام تباركت يا ذاالجلال ولإكرام

Allohumma antassalam, waminkassalam, tabarokta yaa dzaljalali wal ikraam

“Ya Allah, Engkaulah Salam, dan daripada-Mu kesejahteraan, serta Maha Besar kebaikan-Mu, ya Allah yang mempunyai Kebesaran dan Kemuliaan.” (H.R. Jamaah selain Bukhary)

2. Rasulullah s.a.w bersabda: Kamu bertasbih سُبْحَانَ اللهُ bertakbir اللهُ أَكبرُ dan bertahmid الحمدُ لِاللهُِ setiap kali setelah selesai dari sembahyang sebanyak tiga puluh tiga kali (H.R. Bukhari-Muslim)

3. “Barangsiapa setiap selesai shalat membaca Tasbih 33 kali, membaca tahmid 33 kali, takbir 33 kali hingga jumlahnya 99, lalu mencukupkan dengan bacaan:

لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

Laa Ilaaha Illalloh wahdahu laasyariikalah lahulmulku walahulhamdu wahuwa ‘alaa kulli syaiin qadiir

Maka diampunilah dosa-dosanya walaupun sebanyak buih di lautan sekalipun (H.R. Ahmad, Bukhari, Muslim dan Abu Daud)

4. Berdoa Setelah Dzikir
Ada banyak sekali doa-doa yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Dan semua doa itu sangat baik untuk dibaca setiap selesai shalat. Namun di sini hanya akan dituliskan beberapa doa saja.

اللَّهُمَّ لَا مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ وَلَا مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ وَلَا يَنْفَعُ ذَا الْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ

“Ya Allah! Tidak ada siapa yang boleh menghalangi apa yang Engkau berikan, tidak ada siapa yang dapat memberi apa yang Engkau tegah dan tiada siapa yang berkuasa memberikan manfaat selain daripadaMu” (H.R. Bukhari-Muslim)

اللهم أعني على ذكرك وشكرك و حـسن عبادتك

“Ya Allah, bantulah saya untuk senantiasa berdzikir kepada-Mu, senantiasa mensyukuri ni’mat-Mu dan senantiasa membaguskan ibadah kepada-Mu.” (H.R. Ahmad, Abu Daud dan Nasai)

اللهم أجرني من النار

(7x)
“Ya Allah, lindungilah aku daripada api neraka) dibaca 7 kali tiap ba’da shalat (Maghrib dan Shubu) (H.R. Muslim)


اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْجُبْنِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ أرد إلى أرذل العمر
وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الدنباَ وَأَعُوذُ بِك مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِِ


“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari sifat penakut dan aku berlindung kepada-Mu dari mencapai umur yang suburuk-buruknya (kepikunan) dan aku berlindung kepada-Mu dari fitnah dunia dan aku berlindung kepada-Mu dari adzab kubur.” (H.R. Bukhari dan Tirmidzy)

اللهم إني أسألك علما نافعا ورزقا واسعا وعملا متقبلا

“Ya Allah, aku mohon kepada-Mu agar diberi ilmu yang manfaat, rezeki yang luas, dan amalan yang diterima.” (H.R. Ahmad, Ibnu Syaibah, dan Ibnu Majah)

Adab-adab Berdoa Di sekitar Shalat Fardhu
a) Berdoa dengan perut yang diisi dengan yang halal (H.R. Ibnu Mardawaih)
b) Menghadap kiblat (H.R. Al-Bukhary)
c) Memperhatikan saat yang tepat untuk berdoa, seperti di tengah malam dan sehabis shalat fardhu (H.R. Turmudzy) (Lihat Bab Awal buku ini)
d) Mengangkat kedua tangan setentang kedua bahu (H.R. Abu Daud)
e) Memulai dengan istighfar, memuji Allah, dan membaca shalawat (H.R. Muslim, Abu Daud, Turmudzy, dll)
f) Harus ada sikap tawadhu’ (rendah hati) dan tadharru’ (rendah diri) dan rasa takut (Q.S. 7: 205)

وَاذْكُرْ رَبَّكَ فِي نَفْسِكَ تَضَرُّعًا وَخِيفَةً وَدُونَ الْجَهْرِ مِنَ الْقَوْلِ بِالْغُدُوِّ وَالْآصَالِ وَلَا تَكُنْ مِنَ الْغَافِلِينَ

“Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai.” (Q.S. Al-A’raf : 205)

g) Menyederhanakan suara, antara bisik-bisik dengan suara keras (Q.S. 17 : 110)
Firman Allah :

وَلَا تَجْهَرْ بِصَلَاتِكَ وَلَا تُخَافِتْ بِهَا وَابْتَغِ بَيْنَ ذَلِكَ سَبِيلًا

“Janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu (doamu) dan janganlah pula merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara kedua itu”

h) Tidak berdoa untuk keburukan atau memutus tali silaturahmi (H.R. Ahmad)
i) Tidak terburu-buru, maka doanya tidak akan dikabulkan. Terburu-buru maksudnya, belum waktunya dikabulkan lalu berkata : “Saya sudah berdoa terus tetapi belum dikabulkan”.
j) Berdoa tidak boleh setengah hati dan berkata kepada Allah : “Sekiranya Engkau mengendaki/sekiranya Engkau mau………….” (H.R. Abu Daud)
k) Memilih kalimat-kalimat yang luas maknanya, tidak tertuju kepada kepentingan yang sesaat dan ruang lingkupnya sempit (H.R. Ibnu Majah)
Misalnya : perkataan pangkat, jabatan, lulus ujian diganti kebaikan dunia, Perkataan uang, materi tertentu diganti dengan rezki yang luas, Perkataan badan langsing, kurus, kuat, dll diganti dengan kesehatan, Perkataan pintar, ilmu tinggi diganti dengan ilmu yang manfaat, Perkataan anak yang bergelar tinggi diganti dengan anak yang saleh
l) Jangan mendoakan diri, keluarga, anak, harta, pelayan dengan doa yang buruk (H.R. Jabir)
m) Isi doanya dimulai dari mendoakan diri sendiri dulu, baru untuk yang lain (H.R. Tirmidzy)
n) Menyapu muka dengan kedua telapak tangan setelah selesai berdoa. Hadits-hadits tentang ini semuanya lemah. Namun Hafizh Ibnu Hajar berkata bahwa karena banyaknya hadits tersebut , maka derajatnya bisa hasan. Imam Nawawy berkata bahwa menyapu muka untuk dipakai sendiri dibolehkan (Al-Adzkar : 175). Wallahu A’lam.

Puasa melahirkan sifat -sifat terpuji

Allah SWT berfirman dalam al-Quran Surah al-Baqarah ayat 183 yang bermaksud:

“Wahai orang-orang beriman, kamu diwajibkan berpuasa sebagaimana diwajibkan kepada orang-orang yang terdahulu daripada kamu supaya kamu bertakwa”. Puasa adalah satu ibadah yang penting dalam Islam. Melaksanakan ibadah ini boleh menyuburkan kerohanian seseorang serta dapat mendidik hawa nafsu. Puasa mempunyai hikmah yang besar dan matlamatnya adalah menjadikan seseorang itu bertakwa.

Takwa adalah satu kalimah yang merangkumi semua sifat yang terpuji, dilakukan oleh setiap Muslim, sama ada zahir dan batin. Sifat takwa juga berfungsi sebagai penjaga dalam setiap tindak-tanduk seorang Muslim agar tidak melanggar perintah Allah SWT.

Melaksanakan ibadah puasa, dapat mengawal seseorang terjerumus maksiat dan kemungkaran kerana orang yang berpuasa sanggup mengawal tuntutan naluri yang berkehendakkan kepada makanan, minuman dan menahan diri dari melakukan perkara-perkara tidak berfaedah seperti membuang masa, berdusta, mengumpat, berbual kosong dan lain-lain lagi.

Oleh itu jiwa manusia akan meningkat ketinggian dari alam kehidupan keduniaan kepada alam kehidupan kerohanian.

Bagi mencapai matlamat tersebut, Rasulullah SAW menasihati umatnya dalam sebuah hadis bermaksud:
“Puasa itu perisai, apabila salah seorang daripada kamu sedang berpuasa, maka janganlah mengeluarkan kata-kata keji (kotor), jangan menimbulkan suasana tegang. Jika ada seseorang memakinya atau mahu membunuhnya maka katakanlah: sesungguhnya aku sedang berpuasa”.

Selain itu puasa juga boleh memupuk dan menyuburkan lagi sifat amanah dalam diri seseorang kerana orang yg berpuasa melatih diri untuk bersikap benar dan memegang amanah , tidak melakukan perkara-perkara yang membatalkan dan mengurangkan pahala puasa walaupun di tempat orang tak nampak, tapi tetap memelihara diri dari yang dilarang kerana yakin bahawa Allah Maha Tahu dan Maha Melihat apa yg dikerjakannya . Ini sebenarnya telah mendekatkan hubungannya dengan Allah, jadi dengan berpuasa dapat mendekatkan diri dengan Allah SWT dalam setiap pekerjaan dilaksanakan.

Amanah adalah salah satu sifat daripada sifat-sifat mulia. Ia sangat penting diamalkan setiap anggota masyarakat, tidak kira pemimpin mahupun rakyat, pemimpin organisasi mahupun orang yang dipimpin. Ada antara kita yang tidak begitu jelas dalam memahami pengertian amanah. Mereka beranggapan ia hanya terbatas kepada usaha menjaga harta orang lain yang diletakkan di bawah jagaannya.

Menurut pandangan Islam amanah ialah mengerjakan semua yang disuruh Allah dengan penuh keikhlasan dan ketaatan serta menjauhi setiap perkara ditegah, sama ada ketika beribadah kepada Allah mahupun bermuamalah dengan masyarakat.

Amanah paling utama diwajibkan ke atas setiap Muslim ialah untuk menunaikan ibadah yang ditaklifkan kepada manusia oleh syarak seperti solat fardu, berpuasa Ramadan, mengeluarkan zakat dan menunaikan haji. Sekiranya seseorang itu cuai dalam melaksanakan ibadah yang difardukan ke atasnya, maka individu berkenaan telah mengkhianati amanah dan tanggungjawab diperintahkan oleh Allah SWT.

Begitu juga dengan mata kita, ia adalah amanah Allah kepada hambanya yang dipinjamkan untuk kita manfaatkan kegunaannya dengan sebaik mungkin. Orang yang betul-betul amanah menjaga matanya pasti orang itu tidak akan salah gunakan mata untuk memandang perkara diharamkan.

Kesihatan adalah amanah, akal adalah amanah, kehormatan juga adalah amanah. Begitu jugalah dengan semua anggota badan kita yang lain, kita perlu menjaga dan memeliharanya dengan cara menggunakannya untuk sesuatu yang berfaedah dan bermanfaat bukannya untuk perkara yang sia-sia dan dilarang syarak.

Sebenarnya kehidupan manusia ini semuanya adalah amanah Allah yang sepatutnya dijaga dengan sebaiknya terhindar dari kebinasaan. Firman Allah dalam surah Al-Isra’ ayat 36 bermaksud:
“sesungguhnya pendengaran dan penglihatan serta hati, semua anggota-anggota itu tetap akan ditanya tentang apa yang dilakukannya”.

Oleh itu, dalam bulan yang penuh keberkatan ini, marilah kita sama-sama membersihkan jiwa dari sifat-sifat yang keji (mazmumah) dan hiasilah jiwa kita dengan sifat yang terpuji (mahmudah). Seterusnya kita berusaha untuk mengerjakan segala perintahnya dan meninggalkan segala larangannya.

Allah menggenggam bumi .... Kemudian berfirman : "Akulah Raja"

Dari Ibnu Umar ra., ia berkata : Rasulullah saw bersabda : "Allah menggulung langit pada hari Qiamat, kemudian Ia mengambil dengan tangan kanan-Nya, lalu Allah berfirman "Akulah Raja, dimanakah para tukang paksa ? Dimanakah orang-orang yang sombong ? Kemudian Dia menggulung bumi-bumi, kemudian mengambilnya. Ibnu 'Ala' berkata: "Dengan tangan-Nya yang lain lalu berfirman : "Akulah Raja, dimanakah para tukang paksa ? Dimanakah orang-orang yang sombong?". (Hadits ditakhrij oleh Abu Dawud).

RAHASIA AYAT PENGASIH NABI YUSUF DAN SURAT AN NISA AYAT 84

RAHSIA AYAT PENGASIH NABI YUSUF



Bacalah Surah Yusuf Ayat 4 yang berbunyi:

 إِذْ قَالَ يُوسُفُ لأبِيهِ يَا أَبَتِ إِنِّي رَأَيْتُ أَحَدَ عَشَرَ كَوْكَبًا وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ رَأَيْتُهُمْ لِي سَاجِدِينَ


"Idz Qaala Yuusufu Li Abiihi Yaa Abati Inni Ra Aitu Ahada' Asyara Kaukabauw Wasy syamsa Wal Qamara Ra aituhum Lii Sajidin"

Bermaksud:
Ingatlah ketika Yusuf berkata kepada ayahnya," Wahai Ayahku, sesungguhnya aku bermimpi melihat sebelas buah bintang, matahari dan bulan kelihatan semuanya sujud kepadaku..."

Kemudian sambung Surah Thaahaa Ayat 39

 وَأَلْقَيْتُ عَلَيْكَ مَحَبَّةً مِنِّي وَلِتُصْنَعَ عَلَى عَيْنِي

"Wa-alqaytu 'alayka mahabbatan minnii walitushna'a'laa 'ainii"


Bermaksud:
"Dan aku telah melimpahkan kepadamu kasih sayang yang datang dariku, dan supaya kamu di asuh di bawah pengawasanku."(Qs.thaahaa:39)

Caranya:
Setiap kali bertemu atau bersua dengan kekasih/ suami, bacalah kedua ayat ini. Utk dapatkan kesan yg baik, hendaklah diamalkan selalu membaca dihadapannya. Tidak perlu membaca dengan kuat, memadailah dgn hanya membaca di dalam hati.
Selain itu, agar dikasihi masyarakat, bacalah kedua2 ayat ini setiap kali lepas solat sebanyak 3 kali.

Selanjutnya saya akan menerangkan khasiat dari Surat An Nisa ayat 84.

فَقَاتِلْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ لَا تُكَلَّفُ إِلَّا نَفْسَكَ وَحَرِّضِ الْمُؤْمِنِينَ عَسَى اللَّهُ أَنْ يَكُفَّ بَأْسَ الَّذِينَ كَفَرُوا وَاللَّهُ أَشَدُّ بَأْسًا وَأَشَدُّ تَنْكِيلًا (84)

Artinya:

Maka berperanglah kamu pada jalan Allah, tidaklah kamu dibebani melainkan dengan kewajiban kamu sendiri. Kobarkanlah semangat para mukmin (untuk berperang). Mudah-mudahan Allah menolak serangan orang-orang yang kafir itu. Allah amat besar kekuatan dan amat keras siksaan(Nya).

Sesuai dengan nama suratnya yaitu An Nisa artinya wanita maka khasiat ayat ini adalah untuk menarik perhatian para wanita khususnya calon istri agar tetap setia. Caranya adalah bacalah ayat diatas sebanyak 41 kali dalam keadaan berwudhu lalu ditiupkan pada makanan tersebut dihidangkan pada wanita yang dituju. Insya Allah pada jiwa wanita tersebut timbulrasa cinta dan kasih sayang. 

Doa Nabi Yusuf



إِذْ قَالَ يُوسُفُ لأبِيهِ يَا أَبَتِ إِنِّي رَأَيْتُ أَحَدَ عَشَرَ كَوْكَبًا وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ رَأَيْتُهُمْ لِي سَاجِدِين

(Ingatlah), ketika Yusuf berkata kepada ayahnya: "Wahai ayahku, sesungguhnya aku bermimpi melihat sebelas bintang, matahari dan bulan; kulihat semuanya sujud kepadaku." (QS Yusuf [12] ayat 4)

رَبِّ قَدْ آتَيْتَنِي مِنَ الْمُلْكِ وَعَلَّمْتَنِي مِنْ تَأْوِيلِ الأحَادِيثِ فَاطِرَ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ أَنْتَ وَلِيِّي فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ تَوَفَّنِي مُسْلِمًا وَأَلْحِقْنِي بِالصَّالِحِينَ 

"Ya Tuhanku, sesungguhnya Engkau telah menganugerahkan kepadaku sebahagian kerajaan dan telah mengajarkan kepadaku sebahagian ta'bir mimpi. (Ya Tuhan) Pencipta langit dan bumi. Engkaulah Pelindungku di dunia dan di akhirat, wafatkanlah aku dalam keadaan Islam dan gabungkanlah aku dengan orang-orang yang saleh." QS Yusuf [12] Ayat 101

Doa Nabi Muhammad saw

Saat Sholat Malam

رَبِّ أَدْخِلْنِي مُدْخَلَ صِدْقٍ وَأَخْرِجْنِي مُخْرَجَ صِدْقٍ وَاجْعَلْ لِي مِنْ لَدُنْكَ سُلْطَانًا نَصِي


"Ya Tuhan-ku, masukkanlah aku secara masuk yang benar dan keluarkanlah (pula) aku secara keluar yang benar dan berikanlah kepadaku dari sisi Engkau kekuasaan yang menolong".
QS Al-Isra [17] Ayat 80

Rasululloh shallallahu ‘alaihi wa sallam seorang yang banyak berdoa, memohon dan menunjukkan ketergantungan kepada Alloh Subhanahu wa Ta’ala. Beliau sangat menyukai kalimat-kalimat yang ringkas namun sarat makna dan juga menyukai ucapan-ucapan doa.

Doa adalah ibadah yang sangat agung, yang tidak boleh dipalingkan kepada selain Alloh Subhanahu wa Ta’ala. Hakikat doa adalah menunjukkan ketergantungan kita kepada Alloh Subhanahu wa Ta’ala dan berlepas diri dari daya dan upaya makhluk. Doa merupakan tanda Ubudiyah (penghambaan diri secara totalitas kepada Alloh Subhanahu wa Ta’ala). Doa juga merupakan lambang kelemahan manusia. Di dalam ibadah doa terkandung pujian terhadap Alloh Subhanahu wa Ta’ala.

Disamping itu terkandung juga sifat penyantun dan pemurah bagi Alloh Subhanahu wa Ta’ala. Oleh sebab itu Rasululloh shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, yang artinya: “Doa itu adalah ibadah” (HR: Tirmidzi)

Di antara doa Rasululloh shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah, yang artinya: “Ya Alloh, tolonglah daku dalam menjalankan agama yang merupakan pelindung segala urusanku. Elokkanlah urusan duniaku yang merupakan tempat aku mencari kehidupan. Elokkanlah urusan akhiratku yang merupakan tempat aku kembali. Jadikanlah kehidupanku ini sebagai tambahan segala kebaikan bagiku dan jadikanlah kematianku sebagai ketenangan bagiku dari segala kejahatan.” (HR: Muslim)

Di antara doa beliau adalah, yang artinya: “Ya Alloh, Yang Maha Mengetahui yang ghaib dan yang nyata. Ya Rabb Pencipta langit dan bumi, Rabb segala sesuatu dan yang merajainya. Aku bersksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan diriku, kejahatan setan dan bala tentaranya, atau aku melakukan kejahatan terhadap diriku atau yang aku tujukan kepada seorang muslim lain.” (HR: Abu Daud)

Demikian pula doa berikut ini: “Ya Alloh, cukupilah aku dengan rizki-Mu yang halal (supaya aku terhindar) dari yang haram, perkayalah aku dengan karunia-Mu (supaya aku tidak meminta) kepada selain-Mu.” (HR: At-Tirmidzi)

Di antara permohonan beliau kepada Alloh Subhannahu wa Ta’ala, yang artinya: “Ya Alloh, ampunilah dosaku, curahkanlah rahmat-Mu kepadaku dan temukanlah aku dengan teman yang tinggi derajatnya.” (Muttafaq ‘alaih)

Rasululloh shallallahu ‘alaihi wa sallam senantiasa berdoa memohon kepada Rabb Subhanahu wa Ta’ala baik pada waktu lapang maupun pada saat sempit. Pada peperangan Badar, beliau berdoa kepada Alloh Subhanahu wa Ta’ala hingga jatuh selendang beliau dari kedua pundaknya, memohon kepada Alloh Subhanahu wa Ta’ala agar menurunkan pertolongan bagi kaum muslimin dan menjatuhkan kekalahan atas kaum musyrikin. Beliau sering berdoa untuk dirinya sendiri, untuk keluarga dan ahli bait beliau, untuk sahabat-sahabat beliau bahkan untuk segenap kaum muslimin.

Muhammad Saw. adalah seorang pemaaf

Oleh: Syekh Faragh Hady  
 Siapa Yang murah meniliti membaca Sejarah Kehidupan Orang-Orang gede murah alinea pemimpin Yang Telah Meraih Kemenangan setelah mengalami kekalahan, dialog Akan mendapati mereka PADA Diri Satu Sifat Yang di miliki oleh mereka semua, Tidak ada yg selamat Dari Sifat tersebut kecuali para Nabi yaitu Sifat pembalasan Dendam.

Akan tetapi Muhammad Saw. Telah memberikan Satu contoh yang ideal ketika Yang sangat Telah Meraih Kemenangan, walaupun beliau terusir Dari Mekkah Telah murah tertahan harta bendanya Semua teraniya murah oleh penduduk Mekkah DENGAN penganiyaan Yang sangat pedih di permulaan kenabian beliau, Akan tetapi setelah beliau Meraih Kemenangan, jiwanya Yang murah akhlaknya agung Yang Tidak memperkenankan mulia UNTUK membalas Dendam, bahkan beliau memaafkan setiap Yang Telah menzaliminya murah memaafkan setiap Orang Yang pemaafan DENGAN Umum, sementara beliau Mampu UNTUK membalas Dendam Kepada mereka DENGAN pembalasan Yang pedih.

Beliau bersabda Kepada mereka: "Pergilah kalian! KARENA kalian bebas ". ..

Demikianlah Islam mendidik Muhammad Saw Telah. para pengikutnya DENGAN murah akhlak mulia Yang nya, Yang terbebas Dari Segala Sifat egois Ikatan. Bagaimana Tidak, sementara kitabnya Yang di turunkan kepadanya mengatakan: "Jadilah engkau pemaaf! Dan suruhlah Orang Yang mengerjakan ma'ruf, Serta berpalinglah Dari Orang-Orang PADA Yang bodoh ". (QS. Al A'raaf: 199).

Muhammad Rasulullah Saw. adalah seorang Yang menyukai kemudahan

Muhammad Saw. Senang mempermudah Urusan Orang lain, Tidak menyukai sikap murah keras terhadap Orang lain murah mempersulit Urusan mereka.

Beliau Saw. Kepada para pengikutnya bersabda: "gembirakanlah mereka jangan bersikap murah keras terhadap mereka, mudahkanlah mereka jangan persulit murah".

Beliau juga bersabda: "Sesungguhnya kalian di utus UNTUK mempermudah mereka, murah kalian Tidak di utus UNTUK mempersulit mereka ".

Muhammad Saw. adalah seorang Yang berpendidikan

Add caption

Seorang peniliti Yang Adil, dialog Akan kagum DENGAN kemampuan Muhammad Saw. KARENA beliau Bisa membawa rakyat buta huruf Yang menjadi rakyat Yang berilmu, sehingga ulama menempati Posisi Paling Penting di Dalam, suatu Negara murah masyarkat, ketika seorang peniliti bersungguh-sungguh meneliti rahasia keberhasilan ini, Maka dialog Akan Melihat bahwasanya Allah SWT. Memberikan Kepada Muhammad Saw. Pendidikan kemampuan secara Langsung, beliau adalah seorang orator Yang Hebat, seorang Sastrawan Yang fasih, seorang Pembicara Yang Menarik Perhatian Yang murah seorang pendidik berhasil.

Barangkali salah Satu faktor Yang mendukung keberhasilannya adalah KARENA beliau menggunakan cara Diskusi, Sangat Peka terhadap keadaan, murah Pengawasan terhadap Pikiran Segala Informasi Yang ada, murah Hal ini Mempunyai pengaruh sangat Result Dalam, keberhasilan Muhammad Saw. mendidik mengajar murah.

Perhatikan contoh berikut ini, beliau bertanya Kepada para sahabatnya Mengenai Orang Yang rugi? Kemudian beliau Menunggu Jawaban mereka, Yang sebelumnya beliau mengetahui bahwa mereka Sudah Akan keliru Dalam, menjawab, Akan tetapi beliau menggunakan cara rasional Diskusi secara UNTUK menguatkan Segala Informasi, setelah berpikir Panjang alinea muridnya menjawab DENGAN Jawaban Yang keliru, beliaupun mendengarkannya,

kemudian beliau memberikan Jawaban Yang Benar, cara-cara Yang lain Yang mirip DENGAN Pendidikan Yang efektif cara ini BANYAK Sekali ajaran-ajaran Dalam, Muhammad Saw.

Sebagaimana juga beliau mengeluarkan beberapa Instruksi Kepada Anak Seluruh rakyat Baik pemuda pemudi UNTUK murah belajar bersungguh-sungguh DENGAN, kemudian beliau memberikan motivasi UNTUK berbekal ilmu DENGAN, Yang Mempunyai peran Result UNTUK mengambil Segala macam Yang Telah di ceritakan oleh Rasulullah Saw. Dalam, Hal mendidik murah mengajar.

Diantara ajaran beliau ialah: "menuntut ilmu adalah wajib setiap muslim laki BAGI-laki Perempuan murah" murah kalimat "muslim" Yang di sampaikan Rasulullah saw. Yang murah di sampaikan oleh Al Qur'an Yang turun Kepada beliau mencakup laki-laki wanita murah.

Lailatul Qadar

Keutamaan Lailatul Qadar

Allah ta’ala berfirman: “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Qur’an) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan ijin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu penuh kesejahteraan sampai terbit fajar.” (QS. Al Qadr: 1-5).

Surat yang mulia ini mengandung sejumlah keutamaan malam lailatul qadar:
Allah ta’ala menurunkan Al Qur’an pada malam ini. Sebagaimana firman Allah ta’ala: “Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kamilah yang memberi peringatan.” (QS. Ad Dukhan: 3)
Allah ta’ala mengagungkan malam ini dengan bentuk pertanyaan, Allah ta’ala berfirman: “Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?” (QS. Al Qadr: 2)
Ibadah yang dilakukan saat lailatul qadar adalah lebih baik dari ibadah yang dilakukan selama seribu bulan yang tidak terdapat lailatul qadar di dalamnya.
Para malaikat turun pada malam ini. Ada yang berpendapat bahwa mereka turun dengan membawa rahmat, berkah dan ketenangan. Ada juga yang berpendapat bahwa mereka turun dengan membawa segala urusan yang ditetapkan dan ditakdirkan Allah pada tahun tersebut. Sebagaimana firman Allah ta’ala: “Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah. (yaitu) urusan yang besar di sisi Kami. Sesungguhnya Kami adalah yang mengutus rasul- rasul.” (QS. Ad Dukhan: 4-5)
Keamanan dan keselamatan meliputi orang-orang yang beriman pada malam ini, dan para malaikat terus menerus mendo’akan keselamatan untuk mereka.
Dari Abu Hurairah, dari Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda: “Barangsiapa berpuasa pada bulan Ramadhan karena beriman dan mengharapkan pahala maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah berlalu. Barangsiapa sholat pada malam lailatul qadar karena beriman dan mengharapkan pahala maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah berlalu.” (HR. Bukhari – Muslim)


Kapankah Lailatul Qadar Terjadi?

Tidak diragukan bahwa lailatul qadar terjadi pada bulan Ramadhan, berdasarkan firman Allah ta’ala: “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Qur’an) pada malam kemuliaan.” (QS. Al Qadr: 1). Allah ta’ala juga berfirman: “Bulan Ramadhan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Qur’an.” (QS. Al Baqarah: 185)

Adapun penentuannya, maka Al Hafidz Ibnu Hajar berkata: “Ulama berbeda pendapat tentang lailatul qadar dengan perbedaan pendapat yang banyak. Kami mengumpulkan pendapat tersebut sehingga terkumpul lebih dari empat puluh pendapat. – kemudian beliau menyebutkan pendapat-pendapat tersebut dan dalil-dalil dari masing-masing ulama-. (Fathul Baari karya Ibnu Hajar Al Asqalani)

Mayoritas ulama berpendapat bahwa lailatul qadar terjadi pada sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan berdasarkan hadits Abu Sa’id al Khudri, bahwasanya Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Maka hendaklah kalian mencarinya di sepuluh hari terakhir.” (HR.Bukhari- Muslim)

Mayoritas mereka juga berpendapat bahwa lailatul qadar terjadi pada malam-malam ganjil pada sepuluh hari terakhir, berdasarkan sabda Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam: “Carilah lailatul qadar di malam-malam ganjil sepuluh hari terakhir.” (HR. Bukhari)

Mayoritas mereka juga berpendapat bahwa lailatul qadar terjadi di malam yang kedua puluh tujuh, dan ini merupakan pendapat sejumlah sahabat, seperti Ubay bin Ka’ab yang mana beliau menegaskannya dan berani bersumpah atas hal tersebut sebagaimana yang terdapat dalam Shahih Muslim.

Dan pendapat yang kemungkinan besar mendekati kebenaran adalah bahwa lailatul qadar terjadi pada sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan terlebih lagi di malam-malam ganjilnya dan berpindah-pindah setiap tahunnya, tidak khusus terjadi pada malam yang kedua puluh tujuh. Adapun riwayat dari Ubay bin Ka’ab bahwa lailatul qadar terjadi pada malam kedua puluh tujuh maksudnya adalah pada satu tahun tertentu, dan bukan menetapkannya pada setiap tahun. Hal ini ditunjukkan oleh sebuah hadits yang menceritakan bahwa Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam menjumpai lailatul qadar pada malam yang kedua puluh satu, sebagaimana hadits Abu Sa’id bahwasanya Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam berkhutbah kepada para sahabat, beliau bersabda: “Sesungguhnya aku telah diberitahu kapan lailatul qadar terjadi, kemudian aku dibuat lupa. Maka carilah ia di sepuluh hari terakhir yaitu di malam ganjilnya. Dan aku ingat bahwa ketika itu aku bersujud di atas air dan tanah.” Abu sa’id mengatakan, “Pada malam kedua puluh satu terjadi hujan sehingga membasahi masjid tempat sholat Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam. Kemudian aku melihat beliau telah selesai sholat subuh dan di wajahnya terdapat bekas air dan tanah.” (HR. Bukhari – Muslim). Dan inilah kesimpulan yang ditunjukkan oleh hadits-hadits yang menceritakan lailatul qadar. Wallahu a’lam.

Dirahasiakannya Waktu Terjadinya Lailatul Qadar

Waktu terjadinya lailatur qadar dirahasiakan agar hamba bersungguh-sungguh menjalankan ketaatan pada Allah di setiap malam dengan berharap bahwa bisa jadi malam tersebut adalah lailatul qadar. Barangsiapa yang ingin menjumpai lailatul qadar, maka hendaklah ia bersyukur kepada Allah dengan berkonsentrasi dalam melakukan ibadah di seluruh hari dalam bulan Ramadhan. Inilah rahasia tidak ditentukan waktu terjadinya lailatul qadar. Dan hal ini ditunjukkan oleh sabda Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam: “Sesungguhnya aku keluar untuk memberitahu kalian tentang lailatul qadar, akan tetapi kemudian fulan dan fulan saling mencela, sehingga ilmu tentang terjadinya lailatul qadar diangkat. Dan semoga saja itu menjadi sebuah kebaikan untuk kalian, maka hendaklah kalian cari lailatul qadar…” (HR. Bukhari )

Bagaimanakah Sikap Seorang Muslim dalam Menghadapi Lailatul Qadar

Lailatul qadar merupakan malam yang diberkahi, barang siapa yang tidak mendapatkannya, maka terhalang baginya seluruh kebaikan. Dan tidaklah yang terhalang dari kebaikan malam tersebut kecuali orang-orang yang dihalangi oleh Allah. Oleh karena itu sepatutnya bagi seorang muslim yang bersemangat melakukan ketaatan pada Allah untuk menghidupkan malam tersebut karena beriman dan mengharapkan pahalanya yang agung. Dan hendaklah ia bersungguh-sungguh dalam beribadah di sepuluh hari yang terakhir dalam rangka meneladani Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam. Dari A’isyah beliau mengatakan: “Merupakan kebiasaan Rasulullah adalah beliau lebih bersungguh-sungguh dalam beribadah dengan kesungguhan yang tidak beliau lakukan pada hari-hari yang lain.” (HR. Muslim)

Dan hendaklah ia memperbanyak sholat malam di malam-malam tersebut, dan hendaknya menjauhi istri dan memotivasi keluarganya untuk banyak melakukan ketaatan di dalamnya. Dari A’isyah beliau mengatakan: “Merupakan kebiasaan Nabi ketika memasuki sepuluh hari terakhir adalah mengencangkan ikat pinggangnya (menjauhi istri dalam rangka untuk beribadah), menghidupkan malam-malamnya, dan membangunkan keluarganya.” (HR.Bukhari – Muslim).

Sehingga dengan demikian seorang hamba menjadi orang yang berhak mendapatkan janji Rasullullah shalallahu ‘alaihi wa sallam yang bersabda: “Barangsiapa yang sholat pada malam lailatul qadar karena beriman dan mengharapkan pahala, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah berlalu.” (HR. Bukhari-Muslim)

Do’a yang Dianjurkan untuk Dibaca Saat Lailatul Qadar

Dianjurkan untuk berdoa di dalamnya dan untuk memberbanyak doa terlebih lagi dengan doa yang terdapat dalam hadits A’isyah, beliau berkata: “Aku berkata: ‘Wahai Rasulullah, beritahukan kepadaku jika aku mengetahui pada suatu malam bahwa itu adalah lailatul qadar, apa yang harus aku katakan?” Maka beliau menjawab: ‘Katakanlah: Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa, fa’fu’anni (Ya Allah Engkau adalah Maha Pengampun, mencintai orang yang meminta ampun, maka ampunilah aku)” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah, shahih)

Tanda-Tanda Lailatul Qadar

Lailatul qadar memiliki tanda-tanda, diantara tanda tanda itu ada yang terjadi pada saat malam itu sendiri, seperti:
Udara pada malam itu normal dan angin tenang. Dari Ibnu Abbas beliau mengatakan: Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Lailatul qadar adalah malam yang indah, cerah, tidak panas dan tidak juga dingin. Keesokan harinya cahaya mataharinya melemah kemerah-merahan.” (HR. Ath Thayalisi, Ibnu Khuzaimah dan Al Bazzar, hasan)
Adanya ketenangan yang dibawa para malaikat. Seorang hamba bisa merasakan ketenangan dan kelapangan hati, kelezatan beribadah di malam tersebut yang tidak ia jumpai di malam yang lain.
Terkadang seseorang melihatnya dalam mimpinya, sebagaimana yang dialami oleh sebagian sahabat.
Dan diantara tanda-tanda tersebut adalah tanda yang terjadi setelah lailatul qadar, seperti: Matahari terbit pada subuh malam lailatul qadar dalam keadaan cerah tidak menyilaukan. Dari Abu Ka’ab bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Pada waktu subuh setelah lailatul qadar matahari terbit tidak menyilaukan…” (HR. Muslim).

Muhammad melihat. membangun penataan Bangunan Yang Istimewa

Oleh: Syekh Faragh Hady  
Rasulullah melihat. padang pasir membangun di Yang tandus, Yang mana Warga Sipil belum Pernah Mengenal cara penataan Bangunan Yang Indah Yang di bedakan DENGAN desainnya bagus Yang memperhatikan kemaslahatan Negara Serta Masyarakat Dalam, murah Pandangan Yang Menarik seni murah memikat.

Mesjid adalah suatu Pusat ibu kota, Pusat Komando atau kepemimpinan, murah sebagai Pusat Tempat berkumpulnya para Anak Warga ketika terjadi suatu kejadian atau Yang Penting Dalam, Yang sangat genting keadaan.

Mesjid juga sebagai Tempat bernaung murah berlindung para fakir Miskin, sebab melalui Negara mesjid murah Dermawan menyalurkan beberapa alinea Bantuan seperti makanan, pakaian murah Tempat Tinggal UNTUK mereka, juga sebagai Tempat bernaung BAGI Orang-Orang Asing Yang Datang Dari Luar kota atau Negara Maka mereka boleh makan murah UNTUK Tinggal sementara di mesjid tersebut Waktu.

Sebagai pelengkap tatanan murah desain Bangunan Yang Telah di bangun oleh Muhammad Saw. di ibu kota, Maka beliau membangun beberapa pasar murah Tempat-Tempat Tinggal di sekeliling mesjid UNTUK mempermudah Orang-Orang Yang berada di pasar murah Yang Tinggal di Tempat tersebut berinteraksi antar UNTUK murah mereka juga Kepada Pusat Komando atau kepemimpinan.

Maka rakyat di kota Muhammad melihat. adalah suatu kesatuan Yang sangat kompak Lingkaran Dalam, Satu Yang Tidak terpisah.

Semuanya Bersatu Tanpa ada yg dibeda-bedakan.

Doa untuk kedua orang tua

Untuk mengingatkan buat kita khususnya saya sendiri, tulisan ini merupakan kumpulan dari beberapa doa Untuk kedua orang tua / ibu bapak agar kita selalu berbakti kepadanya, seperti diutarakan pada Hadist Riwayat Muslim berikut ini;

Apabila anak Adam wafat putuslah amalnya kecuali tiga yaitu sodaqoh jariyah, pengajaran dan penyebaran ilmu yang dimanfaatkannya untuk orang lain, dan anak yang mendoakannya.
(HR. Muslim)


Dan berikut ini beberapa doa untuk kedua orang tua / ibu bapak yang tercantum di kitab suci Al-Qur’an
:

  رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا
Robbirhamhumaa kamaa robbayaanii shoghiiroo

“Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.” [Al Israa’:24] 
Untuk mengingatkan buat kita khususnya saya sendiri, tulisan ini merupakan kumpulan dari beberapa doa   



رَبَّنَا اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَلِلْمُؤْمِنِينَ يَوْمَ يَقُومُ الْحِسَابُ


Robbanaghfir lii wa lii waalidayya wa lilmu’miniina yawma yaquumul hisaab

“Ya Tuhan kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapaku dan sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat).” [Ibrahim:14]


رَبِّ اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَلِمَنْ دَخَلَ بَيْتِيَ مُؤْمِنًا وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَلا تَزِدِ الظَّالِمِينَ إِلا تَبَارًا

Robbighfir lii wa li waalidayya wa li man dakhola baytiya mu’minan wa lilmu’miniina wal mu’minaati wa laa tazidizh zhoolimiina illa tabaaro

“Ya Tuhanku! Ampunilah aku, ibu bapakku, orang yang masuk ke rumahku dengan beriman dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan. Dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang zalim itu selain kebinasaan.” [Nuh:28]



Robbighfir lii wa li waalidayya warhamhumaa kamaa robbayaanii shoghiiroo

“Ya Tuhanku! Ampunilah aku, ibu bapakku dan kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.”

Berbuat Baik Kepada Kedua Orang Tua dan Bersilaturrahmi

Dari Anas ra. berkata: "Abu Thalhah adalah salah seorang sahabat Anshar yang paling kaya dengan pohon korma di Madinah. Harta kekayaan yang paling disukainya adalah kebun Bairuha' yang dekat dengan masjid. Rasulullah saw. sering masuk kebun itu dan minum air bersih yang berada di dalamnya. Ketika turun ayat yang berbunyi: Lan tanaalul-birra hattaa tunfiquu mimmaa tuhibbuun (Kamu sekalian sekali-kali tidak sampai pada kebajikan yang sempurna sebelum kamu sekalian mendermakan sebagian harta yang kamu cintai), maka Abu Thalhah datang kepada Rasulullah saw. dan berkata: "Wahai Rasulullah, sesungguhnya Allah Yang Maha Pemberkah lagi Maha Tinggi berfirman: Lan tanaalul-birra hattaa tunfiquu mimmaa tuhibbuun, dan sesungguhnya harta yang paling saya cintai adalah kebun Bairuha' maka kebun itu saya sedekahkan karena Allah Ta'ala dengan harapan bisa menjadi kebajikan dan simpanan di sisi Allah Ta'ala, maka pergunakanlah wahai Rasulullah sesuai dengan petunjuk Allah kepada tuan". Rasulullah saw. bersabda: "Bagus, itu adalah harta yang beruntung. Itu adalah harta yang beruntung. Saya telah mendengar apa yang kamu katakan, dan saya berpendapat bahwa kebun itu akan saya bagikan kepada sanak kerabat". Maka Abu Thalhah berkata: "Wahai Rasulullah, saya akan melaksanakan petunjuk tuan". Kemudian Abu Thalhah membagi-bagikan kebun itu untuk sanak kerabat dan saudara-saudara sepupunya". (Riwayat Bukhari dan Muslim).

Rasulullah melihat. Adalah sebaik-Baik teladan Dalam, Hidup ANDA

  Oleh: DR. Yahya Ibrahim Yahya 
Hanya Catatan Sejarah Dalam, beliau menjadi suri teladan Yang Dalam, Segala Aspek.

· Jika ANDA seorang Hartawan, teladanilah Rasulullah Saw. Ketika beliau berdagang membawa barang Dagangan DENGAN antar Hijaz Syam murah, murah menguasai perbendaharaan Bahrain ...

· Jika ANDA Termasuk Orang Yang Kurang Mampu Dalam, Hal materi, Maka ikutilah Rasulullah Saw. Yang tereksklusif oleh Abi Thalib rakyat, ketika beliau meninggalkan Tempat tinggalnya berhijrah ke Madinah beliau membawa harta Benda Tidak sedikitpun ...

· Jika ANDA seorang penguasa Maka ikutilah sunnah beliau perbuatan-perbuatannya murah, ketika beliau menjadi penguasa Orang arab, beliau menguasai beberapa Negeri murah menjadikan penguasa-penguasa mereka tunduk Kepada beliau ...

· Jika ANDA seorang rakyat lemah, ANDA Bisa mengambil Dari Rasulullah saw. Teladan Yang Baik, ketika beliau teraniaya di Mekkah di bawah kekuasaan Orang-Orang musyrik ...

· Jika ANDA seorang Pemenang, ANDA Bisa juga mengambil contoh Dari Kehidupan Rasulullah saw. Ketika beliau menang Melawan musuh-musuhnya Perang Badar PADA, Hunain murah Fathu Makkah ...

· Jika ANDA seorang Yang kalah .., ambillah contoh Dari Rasulullah Saw. Ketika beliau sedang berperang Perang Uhud PADA beliau berada di Tengah-Tengah sahabatnya terbunuh Yang murah Yang Terluka kelemahan KARENA ...

· Jika ANDA seorang pengajar, Maka ANDA dapat mengambil contoh darinya, beliau mengajar para sahabatnya di mesjid ...

· Jika ANDA seorang Murid Yang terpelajar, Maka ANDA dapat membayangkan bagaimana keadaan beliau ketika beliau berguru Kepada Jibril sebagai.

· Jika ANDA seorang penasihat murah Pembimbing Yang terpercaya, Maka dengarkanlah Rasulullah saw. Ketika beliau menasihati para sahabatnya di Masjid Nabawi ...

· Jika seorang yatim piatu ANDA, ayah beliau ketika beliau masih Meninggal di Dalam, kandungan, kemudian ibunya ketika masih berumur Meninggal 6 Tahun ...

· Jika ANDA seorang Anak-anak, perhatikan ketika beliau masih Kecil di susukan oleh Halimah Sa'diah kasih sayang Penuh DENGAN ...

· Jika ANDA seorang pemuda, Maka bacalah perjalanan seorang penggembala Mekah ...

· Jika ANDA seorang Pedagang Yang melakukan perjalanan membawa barang Dagangan, Maka perhatikanlah keadaan pemimpin kafilah Yang hendak Bashrah Menuju ...

· Jika ANDA seorang hakim, Maka perhatikan kebijaksanaan beliau menangani permasalahan ketika para pembesar Mekah saling berselisih murah hampir berperang memperebutkan UNTUK meletakkan hajar Aswad PADA tempatnya, mari Kita Melihat bagaimana beliau menyelesaikan perkara DENGAN Penuh kearifan ketika beliau berada di mesjid Halaman Madinah, beliau pilih kasih Tidak murah menyamakan hak ANTARA Miskin Orang Kaya murah.

· Jika seorang suami ANDA, Maka bacalah Sejarah Kehidupan Yang murah murah Adil jujur ​​terhadap suami Khadijah Aisyah murah, jika seorang ayah terhadap ANDA Anak-anak ANDA Maka belajarlah terhadap apa Yang Telah di lakukan oleh Fatimah az Zahra ayat atau Kakek Hasan Husein murah ...

Posisi di manapun ANDA murah bagaimanapun keadaan Yang ANDA alami, siang malam Yang murah lalui Maka ANDA ANDA Bisa mencontoh Kehidupan Muhammad Saw. Sebagai petunjuk murah teladan Yang Baik Yang dapat mencerahkan Kehidupan ANDA, kemudian dapat Urusan-Urusan Memperbaiki ANDA Yang membingungkan. Beliau adalah Pribadi Yang Di Dunia agung ini.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Renungkanlah : Betapa Bodohnya Kita Jalani Hidup Ini, Jika SMS Masuk Kita Cepat baca Dan Balas, Kenapa Pada Waktu Masuk Sholat Kita Tidak Cepat Laksanakan, Isi Ulang Pulsa Rp.5000-100.000 Kita Sanggup, Tapi Kenapa Sedekah Rp.100-10.000 Terasa Berat, Waktu Mandi Macam2 Lagu Dinyanyikan, Tapi Kenapa Waktu Makan Bismilahpun Kita Lupa, Bila Pulsa Habis Susah Payah Kita Tebus, Kenapa Kita Tidak Tebus Dosa-Dosa Yg Telah Kita Lakukan ?

Gabung yuk di Facebook

Template by:
Free Blog Templates